Mengatasi Stres dalam hidup dengan Firman Tuhan
Stres adalah tekanan dari masalah yang selalu mengejar-ngejar. Misalnya
stres karena masalah ekonomi seperti tagihan yang belum dibayar, biaya sekolah
anak-anak, bbm naik, elpiji naik dll, stres karena penyakit yang tidak
sembuh-sembuh, stres pekerjaan yaitu karir, gaji yang minim, target penjualan
dll, stress keluarga yaitu anak-anak yang sulit diatur, pasangan yang selingkuh
dll. Akibat dari stres yang tidak bisa diatasi akan menimbulkan emosi negatif
yang merusak kualitas hidup seperti frustasi, depresi, putus asa, pesimis,
apatis, bahkan keinginan untuk bunuh diri. Stres yang terakumulasi dalam waktu
yang lama akan termanifestasikan dalam perbuatan yang merusak baik diri sendiri
maupun orang lain seperti bunuh diri, atau membunuh.
Apa yang menyebabkan seseorang gagal mengatasi stres dalam hidupnya? Secara
holistic penyebab stres menjadi depresi adalah akibat ketidakseimbangan dalam
menjalankan hidup baik secara biologis, psikologis, dan spiritual. Secara
rohani atau spiritual penyebab orang gagal mengatasi stresnya adalah karena
kurangnya percaya atau iman kepada Allah Yang Maha Kuasa sebagai Pemelihara dan
Penolong.Tidak adanya sikap mental yang bergantung kepada Tuhan. Manusia harus
menemukan makna hidup yang sejati dalam Tuhan ketika pencobaan datang, stres
yang begitu menekan, masalah yang berlarut-larut. Bagaimana Alkitab mengajarkan
cara mengatasi stres? Ingat pencegahan lebih baik daripada penyembuhan.
Mengatasi stres disini lebih kepada upaya antisipasi .
Doa (Baca: Filipi 4:6-7; Mazmur 62 : 9b) Dalam doa kepada Tuhan, terjadi
komunikasi dua arah antara manusia dan Pencipta, ada saluran untuk melepaskan
kekhawatiran, cemas, frustasi ketakutan. Semua emosi negatif akibat stres yang
berat bisa dibebaskan kepada Allah, Penasehat Yang Ajaib, The Wonderful
Counselor. Nyatakan segala emosi negatif yang ada akibat konflik dalam hidup
kepada Tuhan. Curahkan isi hati yang berbeban berat kepada Allah seperti
pemazmur dalam Mazmur 62: 9b. "Curahkanlah isi hati mu kepada
Allah.....Banyak orang yang mengalami stres karena tidak diekspresikan,
dilepaskan unek-uneknya , terakumulasi dan meledak ibarat bom waktu.
Meditasi firman Tuhan ( Matus 11: 28-30; Yohanes 14: 27). Dalam meditasi
Firman Tuhan ini dilakukan membaca, merenungkan, internalisasi, refleksi, dan
kontemplasi ayat-ayat dalam Alkitab yang memberikan kekuatan, pengharapan,
penghiburan, dan kesemubuhan batiniah. Meditasi firman Tuhan adalah terapi
pelepas stres yang sangat luar biasa. Internalisasi ayat-ayat Firman Tuhan
disini adalah perenungan sampai tingkat personal bukan hafalan kognitif. Dalam
Matius 11: 28-30, Yesus berkata "Marilah semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu....Yesus berkata juga,
"jangan gelisah hatimu.. (Yoh 14:27). Jiwa yang letih lesu, beban berat,
hati yang gelisah adalah tanda-tanda stres yang bisa berakibat depresi jika
diatasi.
Pujian dan Penyembahan ( Kis 16 : 25-26). Ketika orang sedang mengalami
stress yang berat orang itu akan terfokus pada masalahnya yang buruk, tetapi
ketika orang itu merespon dengan pujian dan penyembahan kepada Tuhan, hatinya
akan bersyukur buat apa yang baik dari Tuhan. Hati dan jiwanya akan terfokus
kepada Tuhan Yesus bukan kepada masalahnya. Dalam kisah Paulus dan Silas yang
dipenjara, ketika mereka memuji dan menyembah Tuhan terjadi kuasa supranatural,
pintu penjara terbuka, rantai-rantai yang membelenggu terlepas. Memang ada
kuasa dalam pujian kepada Allah. Bersyukur adalah emosi yang paling sehat yang
bisa kita pilih ketika ada dalam tekanan (under pressure) daripada panik ,
pesimis, atau bersungut-sungut.
Stress adalah bagian dari kehidupan, Tuhan tidak mau kita, orang percaya
kalah oleh stress, kalah oleh tekanan –tekanan dari masalah-masalah yang selalu
ada dalam hidup ini. Alkitab memberikan solusi terbaik untuk mengatasi stres
dalam hidup yaitu dengan melakukan 3 dasar disiplin rohani tidak hanya dalam
keadaan darurat tapi menjadi gaya hidup orang percaya yaitu doa, meditasi
Firman Tuhan, dan Pujian dan Penyembahan.
Bagaimana respon kita terhadap stres akan menentukan apakah kita akan
menjadi orang yang lebih baik,lebih bahagia atau lebih buruk, lebih sedih.
Ingat, kebahagian adalah pilihan, soal sikap bukan situasi. "Sukses dalam
tekanan bersama Yesus". ~